Senin, 31 Desember 2012

Secret Santa BBI 2012 :)

Halo!
Akhirnyaa tiba di lembar 366, lembar terakhir tahun ini. Biar spesial, saya tutup postingan tahun ini dengan momen spesial juga dalam hidup saya tahun ini: Secret Santa BBI!

Di SSBBI yang perdana saya ikuti ini, I'm proudly pamer:


 The Windflower !!!!

Buku ini udah saya pengenin sejak lama. Kalo di toko buku bawaannya liat, baca sinopsisnya, simpen. liat lagi, dibawa, eh disimpen lagi. Entah kenapa, buku ini selalu kalah sama buku lain. Padahal...padahal..padahal...

Akhirnya buku ini sampai ke tangan saya juga. Thankyou my SS :*

Kemudian, here is the riddle:



The Riddle

Datang dari Negri Tetangga
Dengan niat ingin menambah kawan
Selamat membaca Kak Edis

Love,
Ur Santa
Hmm...yang saya dapat dari riddle ini adalah...
1. Saya belum kenal :3
2. Datang dari negeri tetangga? this clue could be the main clue for me.
3. She is (i guess, atau kalo engga pasti cowok yang manis, berbaik hati kasih saya <3 soalnya, hehe) maybe, younger than me.

Siapa yaaaaa? Semoga saya bisa menebak dengan benar. Dengan kekuatan KEPO, akan menemukanmu!! *gaya sailormoon

Wait for me Secret Santa sayang, i'll find you~ :)

Minggu, 30 Desember 2012

The Three Musketeers (Trio Musketri)


Judul: Trio Musketri (The Three Musketeers)
Pengarang: Aleandre Dumas
 Alih Bahasa: Hera Diani
Penerbit: Serambi
Tahun Terbit: 2010

Mengambil latar Eropa pada abad pertengahan, zaman Louis XIII berkuasa, the three musketeers dikisahkan. Mereka adalah tiga musketri yang tidak terpisahkan satu sama lain, Athos, Porthos, dan Aramis.
 
Tapi tunggu, kisah ini tidak berpusat pada ketiga musketri ini. Tokoh utama pada kisah ini adalah.... *terereeett....dum dum dum* (sound effect ceritanya) D'Artagnan, pemuda asal Gascon yang bersemangat untuk mengabdikan diri pada Raja mengikuti pesan ayahnya untuk menjadi seorang musketri. Pimpinan musketri, Monsieur de Treville adalah kenalan baik ayahnya, dan menjadi contoh teladan dari Gascon. Oleh ayahnya, D'Artagnan dibekali surat pengantar untuk de Treville. Namun sayangnya, surat tersebut dicuri di tengah jalan.
 
Hilangnya surat itu tentu saja membuat D'Artagnan mengamuk. Apalagi ia sempat mengenali rupa pria yang mencuri suratnya itu. Namun apa yang ia dapat perbuat? Ia terlanjur kehilangan jejak pria itu. Akhirnya, dengan tangan kosong ia melanjutkan perjalanan dengan gagah berani. *hasek
 
Pertemuan perdananya dengan de Treville tidak sesuai harapan. Belum-belum ia membuat masalah berturut-turut dengan Athos, Porthos, dan Aramis secara beruntun. Akibatnya, ia mendapat tantangan duel dari ketiganya. Namun, sesuatu terjadi dalam duel itu dan mereka malah berujung pada bergabungnya D'Artagnan dengan ketiga musketri tersebut. Bersama-sama mereka terlibat dalam petualangan yang penuh dengan intrik mengenai cinta, persahabatan, dan kekuasaan.
***
Euhm, saya tidak suka penerjemahan judul dari The Three Musketeers menjadi Trio Musketri ini. Jadinya kurang keren gitu...The Three Musketeers ini kisah yang sudah lama saya dengar, termasuk keunikan judulnya, tetapi saya baru berkesempatan membacanya sekarang. Beruntung saya mendapatkan buku ini di Book Fair Senayan dengan harga 13.000 rupiah saja, hihi. Moreover, the translation turneed out so well for me. Sayangnya saya kurang sreg sama covernya :S. Lima bintang untuk buku ini, Empat bintang plus satu bintang khusus untuk intrik-intriknya yang keren.

Jumat, 30 November 2012

Negeri Para Bedebah

Judul Buku: Negeri Para Bedebah
Pengarang: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2012

di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata.

di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.

tetapi setidaknya, kawan, di negeri para bedebah, petrung sejati tidak akan pernah berkhianat.

Bertemu dengan bedebah utama, Thomas. Otaknya yang brilian membuatnya sukses menjalani profesi sebagai seorang konsultan keuangan ternama. Sibuk menghadiri konferensi nasional maupun internasional hingga sulit dikejar oleh wartawan sekalipun. Suatu malam, sesuatu di masa lalu mengusiknya dan membahayakan keselamatan keluarganya. Thomas tak punya pilihan. Ia harus menyelamatkan Om dan tante Liem,  serta Opa, keluarganya yang tersisa saat ini sekaligus membalaskan dendam masa lalunya. Sekarang, atau tidak sama sekali.
Dua hari. Hanya dua hari yang dimiliki Thomas untuk meloloskan rencananya. Desakan dan pengejaran semakin mengancam, ia harus membuat rekayasa demi rekayasa, memainkan bidak demi bidak dalam waktu yang teramat sempit. Sendirian melawan konspirasi besar, akankah misi Thomas akan berhasil?
***
Buku Tere Liye yang berbeda dari biasanya. No romance, thriller instead. Petualangan dalam waktu yang amat sempit ini mengingatkan saya akan kekhasan buku-buku Dan Brown. Isu ekonomi yang diangkat dalam buku ini, jelas sekali diambil dari skandal Bank Century. Bahkan menteri yang terlibat pun seorang perempuan. Alasan personal membuat saya tidak suka Tere Liye mengangkat topik ini, hehe.
Tapi terlepas dari itu, buku ini suuuper amazing. Dari covernya saja sudah membuat mata tertarik. Hey, ada musang berbulu domba disitu :D.  Kemudian saat membaca lima lembar pertamanya..jujur rasanya familiar. Mungkin Tere Liye pernah mempublishnya dimana gitu ya.Tapi setelah meneruskan lembar-demi-lembar..konflik semakin seru dan menegangkan. Pantas rasanya buku ini masuk dalam nominasi Khatulistiwa Literature Award tahun 2012 :)

Rabu, 07 November 2012

So, I Married the Anti-Fan


Judul: So, I Married the Anti-fan
Pengarang: Kim Eun Jeong
Penerjemah: Putu Pramania Adnyana
Tahun Terbit: 2012
Penerbit: Haru Publisher

Geun Yong
Apa yang akan kau lakukan bila bernasib sama sepertiku: tiba-tiba saja dipecat sebagai wartawan karena melakukan kesalahan kecil dan konyol. Tentu saja kau tak akan menerimanya semudah itu, bukan?
Saat aku tak bisa kembali ke officetel-ku karena sudah tiga bulan tagihan listriknya tertunggak, Aku malah kehilangan pekerjaan. Ini semua gara-gara Hu Joon. Artis yang selama ini dikenal sopan dan baik hati ternyata brengsek! Dia harus merasakan pembalasanku!
*
Bertemu dengan Geun Yong, reporter, eh, mantan reporter maksud saya, yang berada di titik terbawah di masa hidupnya setelah tak sengaja muntah di sepatu dan mobil artis besar, Hu Joon. Karena alasan itulah dia dipecat oleh atasannya. 
Jobless dan homeless, ia putus asa dan merasa dendam pada Hu Joon. Akhirnya ia memutuskan menjadi anti-fan Hu Joon secara terang-terangan. Hal ini memicu kehebohan dan amarah dari para fans Hu Joon.
Teteapi rupanya bukan hanya fans Hu Joon. Produser Direktur Han, tertarik untuk membuat reality show antara Hu Joon sang artis dengan anti-fannya
*
 Aku tidak akan bisa melakukannya. Meskipun banyak bicara, aku tetap saja tidak pandai berdebat. Pada dasarnya, sifatku memang baik hati dan sopan.. Aku benar-benar tidak percaya bahwa saat mengangkat papan protes untuk menyerang Hu Joon, hidupku langsung kacau dan berantakan...
***
Membaca korean-literature ini membuat saya merasa seperti menonton drama Korea, hehe. Meski saya underestimate pada buku ini pertama kali karena memiliki pendapat seperti itu, namun ternyata makin lama dibaca makin asik juga. Emang pada dasarnya saya suka kisah-kisah seperti itu sih, ya.. . Fun and quick reading too. Karena sekali dipegang, saya ga mau lepas buku ini sebelum habis. Kaya maraton nonton drama korea 16 episode dalam sehari, haha. Empat bintang untuk buku ini :)

Selasa, 06 November 2012

Antologi Rasa

Judul Buku: Antologi Rasa
Pengarang: Ika Natassa
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit:2011

Satu cerita, empat sahabat, cinta segi empat yang bertepuk sebelah tangan. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?


K e a r a



Were both just people who worry about the breaths we take, not how we breathe.

How can we be so different and feel so much alike, Rul?
Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuatku jatuh cinta, my dear, dan aku di sini terbaring menatap bintang-bintang di langit pekat Singapura ini, aku masih cinta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu.
Three years of my wasted life loving you.



R u l y



Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah bahwa sampai sekarang gue merasa mungkin satu-satunya momen yang bisa mengalahkan senangnya dan leganya gue subuh itu adalah kalau suatu hari nanti gue masuk ke ruangan rumah sakit seperti ini dan Denise sedang menggendong bayi kami yang baru dia lahirkan. Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah rasa hangat yang terasa di dada gue waktu suster membangunkan gue subuh itu dan berkata, "Pak, istrinya sudah sadar," dan bahwa gue bahkan tidak sedikit pun berniat mengoreksi pernyataan itu. Mimpi aja terus, Rul.



H a r r i s



Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu. Karena setiap gue mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan perempuan-perempuan lain yang sepanjang sejarah tidak pernah gagal membuat mereka klepek-klepek, ucapan yang harus gue dengar hanya, "Harris darling, udah deh, nggak usah sok manis. Go back being the chauvinistic jerk that I love."

Thats probably as close as I can get to hearing that she loves me.

Dipertemukan dan bersatu karena penempatan perdana di kantor sama. Bertahun-bertahun bersahabat, bertahun-tahun memendam cinta pada sahabat sendiri, yang tak bersambut. Harris Risjad yang mati-matian mencintai Keara. Keara yang terus-menerus memendam rasa pada Ruly, karena ia tahu, cintanya Ruly hanya pada Denise. Meski Denise sudah memiliki suami.

Ya, kata saya empat sahabat kan? Ko yang diceritain cuma tiga? 
Well, karena yang satu memang kurang dominan. Ini cerita tentang empat sahabat, bukan satu sahabat dengan suaminya. Jadi, mau apa lagi? :p
Ehm,oke deh, saya kasih bocoran. 
Denise. Denise itu cantik, kalem, ngayomi, pinter masak. Istri idaman banget deh. Nikah sama Kemal, teman sekolahnya dulu, setelah pacaran singkat. Sayang pernikahannya tak berjalan mulus. Kemal, pacarnya dimana-mana. Makanya, Ruly sampai gemes karena merasa Denise tersia-siakan oleh Kemal.

Dari semua buku Ika Natassa yang pernah saya baca, buku ini yang kayanya paling matang.  Buku ini juga membuat saya banyak mikir. terutama soal fenomena air, haha. Saya salut sama Ika yang berhasil menghidupkan cerita di balik keempat topeng tokoh tersebut. Kisah dan tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya mengalir tanpa ada paksaan. WOW deh pokoknya. Empat bintang untuk buku ini :)

Jumat, 02 November 2012

If I Stay (Jika Aku Tetap di Sini)

Judul Buku: If I Stay (Jika Aku Tetap di Sini)
Pengarang: Gayle Forman
Alih Bahasa: Poppy D. Chusfani
Tahun Terbit: 2011
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Mia, gadis berusia 17 tahun yang memiliki kehidupan yang nyaris sempurna: keluarga yang keren dan bahagia. Dad dan Mom yang rock abis juga adiknya Teddy, si bocah yang cute banget. Lalu ada Adam, pacar (yang oh my keren banget) yang memujanya.  Juga masa depan cerah bagi bakat musiknya. Lampu hijau baginya untuk masuk Juilliard karena kemampuannya memainkan cello yang luar biasa.

Tapi semuanya terenggut dalam sekejap: kecelakaan lalu lintas saat ia dan keluarganya akan berkunjung ke rumah sahabat ayahnya. Ayah dan Ibunya meninggal seketika. adiknya Teddy segera dilarikan ke rumah sakit yang berlainan dengannya. Ia sendiri koma.

Di saat koma itulah, ruhnya bergentayangan dan ia menyaksikan dengan kepalanya sendiri bagaimana parah keadaan dirinya, sibuknya para dokter dan perawat menangani dirinya, dan Gran, Gramps, Kim, serta Adam menunggui dirinya.

“Tidak apa-apa,” 
“Kalau kau mau pergi. Semua orang ingin kau tinggal. Aku ingin kau tinggal lebih daripada apa pun yang kuinginkan di dunia ini.” Suaranya tersekat emosi. Dia berhenti, berdeham, menarik napas, dan melanjutkan. 
“Tapi itu kemauanku dan aku bisa mengerti mungkin itu bukan kemauanmu. Maka aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku mengerti jika kau pergi. Tidak apa-apa kalau kau harus meninggalkan kami. Tidak apa-apa jika kau ingin berhenti berjuang.” begitu ujar Gramps kepadanya, melepasnya pasrah.

"Tinggallah."
"Tidak ada kata-kata yang layak mewakili apa yang terjadi padamu. Tidak ada sisi baiknya. Tapi masih ada yang baik dalam hidupmu...
Jika kau tinggal, aku akan melakukan apa saja yang kau inginkan. Aku akan berhenti bermain band, pergi bersamamu ke New York. Tapi jika kau ingin aku menghilang, aku juga akan melakukan itu. Aku tadi bicara dengan Liz dan dia berkata mungkin kembali ke kehidupan lamamu akan menyakitkan, bahwa mana mungkin akan lebih mudah bagimu jika menghapus kami dari kehidupanmu. Dan itu akan sangat menyebalkan, tetapi aku akan melakukannya. Aku sanggup kehilangan kau seperti itu asalkan aku tidak perlu kehilangan dirimu hari ini. Aku akan melepaskanmu. Jika kau tetap hidup." 
Lalu Adam memasangkan headphone pada telinga Mia yang masih terbaring koma. Meminta maaf karena yang ia putarkan bukan lagu favorit Mia, tapi itu yang terbaik yang bisa dilakukan Adam. Lalu cello Yo-Yo Ma, cellist favorit Mia, mengalun...
dan sesuatu dalam diri Mia meletup-letup.

Terjebak antara hidup dan mati, antara masa lalu yang indah dan masa depan yang tak pasti, Mia menghadapi satu hari penting ketika ia merenungkan satu-satunya keputusan yang masih dimilikinya--keputusan terpenting yang akan pernah dibuatnya.Meski ide cerita ruh gentayangan terdengar agak konyol, tapi pengarangnya masih dapat merangkai sebuah kisah yang keren. Takarannya pas. Tragis tapi engga overdramatis, indah tapi engga terasa klise. Empat bintang untuk buku ini :)

Senin, 29 Oktober 2012

The Land of Elyon: Lembah Berduri

Judul Buku: The Land of Elyon: Lembah Berduri
Pengarang: Patrick Carman
Penerbit: Little K
Tahun Terbit: 2006

Bertemu kembali denganku, Alexa :)
Setahun setelah Warvold meninggal dan pemberontakan para narapidana yang terbuang, keadaan Bridewell aman terkendali. Aku juga terkendali.

Maksudku, tembok-tembok telah diruntuhkan, jadi tak ada lagi rasa penasaran dalam diriku untuk melihat ada apa di luar sana. Lagipula, hey, aku kan sudah pernah menjelajah juga disana. Kunci yang kuperoleh dari Warvold untuk membuka pintu tersembunyi yang ada di perpustakaan telah kuserahkan pada ayahku.  Tak ada lagi celah untukku mencuri-curi kesempatan pergi menyusup lagi seperti dulu.

Setidaknya sampai aku mendengar suara dari balik pintu tersembunyi itu.

Tok, tok, tok.
***
Alexa,
Ada sebuah gua rahasia di Bukit-Bukit Kelam. Di dalam gua ini ada sesuatu yang harus kau ambil. Sesuatu yang sangat penting dan sangat istimewa. Hanya untukmu seorang, Alexa. Dan kau harus bisa menemukannya. Ini adalah perjalanan rahasia.
Pergilah sekarang!

Warvold

Ini surat yang kuterima dari Yipes, yang ternyata berada di balik pintu itu. Karena surat inilah, aku kembali lagi ke luar sana. Terjerumus lagi dalam petualangan, dan kali ini berkali-kali lebih menegangkan! 
Karena menemukan hal yang dimaksud Warvold hanyalah permulaan. Ada tugas yang jauh lebih besar menanti: menjadi kunci dari penuntasan konspirasi besar yang terjadi di Negeri Elyon.
***
Buku ini, ternyata, lebih seru daripada buku pertama. Khas anak-anak, ngga ada twist dalam konflik, lurus dan datar. Jadi jangan salahkan kalau pembaca seumur saya bilang buku ini kurang menarik karena datar. Coba berikan buku ini pada anak seusia SD, pasti tanggapannya lain, hehe. Dua bintang bagi (pembaca seumuran) saya.

Minggu, 28 Oktober 2012

The Land of Elyon: Bukit-Bukit Kelam

Judul Buku: The Land of Elyon-Bukit-Bukit Kelam
Pengarang: Patrick Carman
Penerbit: Little K
Tahun Terbit: 2006

Sebelum membangun tembok,
aku bertanya untuk tahu
Apa yang akan terkurung di dalam dan di luar,
Dan siapa yang akan tersinggung.
Ada sesuatu yang tidak menyukai tembok,
Yang ingin tembok itu runtuh.

"Mending Wall"--Robert Frost


"Tertawa saja sepuasmu! Tapi, asal kau tahu saja, membangun lebih tinggi adalah gagasan yang berbahaya. Kita akan terkespos pada dunia luar. Posisi kita nanti jadi rapuh." kata Pervis, menentang pembangunan lebih dari satu tingkat. " Dan begitu orang-orang mulai melewatkan waktu luang dengan mencari hal-hal aneh di luar tembok, akna timbul masalah yang lebiih besar. Jika masyarakat dibuat penasaran, itu sama saja dengan meletakkan Bridewell di atas tong mesiu."

"Aku menghabiskan masa mudaku membangun tembok ini untuk melindungi kita semua dari bahaya di luar. Sekarang, kadang aku bertanya-tanya, apakah aku malah mengurung bahaya itu di dalam tembok." ujar Warvold, pada detik-detik terakhirnya.
***
Hai! bertemu denganku, Alexa Daley. Usiaku 12 tahun, dan jangan coba meragukan kelincahanku meski aku kecil. Kata musuh besarku, Pervis Kotcher, aku bandel. Kata yang lain, aku ini pemberani! Padahal, sebetulnya rasa penasaranku saja yang terlalu besar. Aku tinggal di Lathbury, namun sering ikut dengan ayahku, walikota Lathbury untuk membicarakan masalah kenegaraan dengan Warvold dan Ganesh di Bridewell. 
Seperti sekarang, liburan musim panas kuhabiskan di Bridewell dengan tenang dan menyenangkan. Yah..seharusnya begitu. Namun semuanya berubah menjadi tegang dan petualangan, semenjak Warvold wafat dan misteri-misteri mulai terkuak...

Ada lorong yang menghubungkan Bridewell dengan dunia luar.
Ada kurcaci yang hidup di luar! Serigala, tupai, beruang yang bisa berbicara!
Uh oh. Ada yang lebih mengagetkan lagi, dan gawat...
kenapa orang-orang ber-cap N, N untuk narapidana..ternyata masih berkeliaran? Apa maksud perkataanmereka bahwa waktunya sebentar lagi akan tiba?
dan yang paling gawat..
Ternyata ada mata-mata yang mengkhianati kami. Lalu, siapa yang membawa misi menemukan mata-mata itu? Aku? Hei, yang benar saja! Aku kan masih anak-anak!

Apa yang harus kulakukan sekarang, di saat tak ada seorangpun di kota yang dapat kupercayai? Apa yang dapat kulakukan seorang diri?
***
Hemm...tema dan alur yang cukup seru bagi kisah anak-anak. Sayang disayang, terjemahannya kurang smooth sehingga kesannya buku ini bertele-tele dalam mendeskripsikan detail. Sayang ya...jadilah dua bintang saja untuk buku ini.

Jumat, 26 Oktober 2012

Islam Liberal 101

Judul Buku: Islam Liberal 101
Penulis: Akmal Sjafril
Tahun Terbit: 2011 (Cetakan Ketiga)
Penerbit: Indie Publishing


Dari berbagai propaganda yang dilancarkan untuk meruntuhkan Islam, islam liberal atau yang dikenal dengan komunitasnya JIL--Jaringan Islam Liberal menjadi salahsatu bagian darinya. Kehadirannya diam-diam melenakan. Lalu tiba-tiba saja membuat kaget umat islam dari berbagai kalangan karena--wah, pergerakannya ternyata sudah semasif itu! Sempat juga membuat miris karena tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya justru yang duduk di posisi-posisi yang strategis yang seharusnya sebagai panutan atau teladan umat islam.
***
"Buku ini lahir berkat keprihatinan kawan-kawan yang 'menggugat' penulis karena semangat mereka yang luar biasa dalam menghadapi hegemoni pemikiran Islam liberal kurang mendapat sokongan dari para spesialis ghawzul fikriy yang--menurut mereka--masih kurang aktif berwacana di dunia maya. Akibatnya, meski sebenarnya minoritas, suara Islam liberal seolah mampu melibas umat yang mayoritas....
Buku ini bisa dipandang sebagai 'pembuka jalan' bagi para pembacanya untuk memasuki kajian pemikiran Islam dan mengenal realita ghawzul fikriy; diberi judul Islam Liberal 101, karena kode "101" biasanya digunakan untuk mata kuliah dasar atau pengenalan terhadap suatu topik tertentu." (Akmal Sjafril dalam prakata buku ini)
***
Seperti judulnya, 'mata kuliah pengantar' Islam Liberal ini mengupas habis pergerakan Islam Liberal, secara runut dan logis. 
1. Bab pertama kita akan diajak untuk memahami fenomena ghawzul fikriy dan mengenali karakter-karakternya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.
2. Bab kedua, kita dibuat awas dengan dikupasnya pemikiran-pemikiran Barat yang dibawa masuk ke dalam wacana pemikiran Islam (yang berupa-rupa ragamnya seperti yang dapat kita lihat di cover buku ini), dan mengenali wacana Islam liberal itu sendiri.
3. Bab ketiga, membahas modus operandi yang biasa digunakan oleh kalangan liberalis dan yang kemudian dapat dirunut hingga ke dasar pemikirannya.
4. Bab keempat, penulis memaparkan komentar-komentar yang kerap digunakan para pengusung wacana Islam Liberal sebagai senjata. Bab ini berguna bagi kita para pembaca untuk menghadapi retorika-retorika yang biasanya berulang tersebut.
5. Bab kelima, secara khusus membahas Surah Al Munafiquun. Kita para pembaca diajak untuk awas terhadap kemunafikan-kemunafikan kontemporer yang sering kita jumpai sekarang, yang sebenarnya sejak lama diberitakan di dalam Al Qur'an.
Bahasanya mudah dicerna meskipun bahasan yang dibawa penulis berat. Mencerdaskan kita sebagai pembacanya :)



Rabu, 24 Oktober 2012

A Very Yuppy Wedding


Judul: A Very Yuppy Wedding (AVYW)
Pengarang: Ika Natassa
Tahun Terbit: 2008
Penerbit: PT  Gramedia Pustaka Utama


The life of a business banker is 24/7, dan bagi Andrea, bankir muda yang tengah meniti tangga karier di salah satu bank terbesar di Indonesia, rasanya ada 8 hari dalam seminggu. Power lunch, designer suit, golf di Bintan, dinner dengan nasabah, kunjungan ke proyek debitur, sampai tumpukan analisis feasibility calon nasabah, she eats them all. Namun di usianya yang menginjak 29 tahun, Andrea mungkin harus mengubah prioritasnya, karena sekarang ada Adjie, the most eligible bachelor in banking yang akan segera menikahinya. So she should be smiling, right?
Not really. Tidak di saat ia harus memilih antara jabatan baru dan pernikahan, menghadapi wedding planner yang demanding, calon mertua yang prefeksionis, target bank yang mencekik, dan ancaman denda 500 juta jika ia melanggar kontrak kerjanya. Dan tidak ada Manolo Blahnik atau Zara atau Braun Buffel yang bisa memaksanya tersenyum di saat ia mulai mempertanyakan apakah semua pengorbanan karier yang telah ia berikan untuk Adjie tidak sia-sia, ketika ia menghadapi kenyataan bahwa tunangan sempurnanya mungkin berselingkuh dengan rekan kerjanya sendiri.
***

Ini adalah karya pertamanya Ika Natassa dan bukunya yang ketiga saya baca setelah Divortiare dan Twivortiare. Karya pertamanya ini bikin saya senyum-senyum kecil karena terasa...Ika masih malu-malu dalam menciptakan peran utama wanitanya. Penggunaan "aku" instead of "gue" yang Ika gunakan di buku-buku selanjutnya, terus karakternya yang masih terhitung "lebih alim" dibanding Alexandra (Divortiare, Twivortiare) dan Keara (Antologi Rasa) mencerminkan banget mbak Ika masih malu-malu hehehe :p. Kenapa saya membandingkan? Well karena kenyataannya hingga saat ini Ika selalu menciptakan karakter utama yang setipe dalam hal karir, gaya hidup, cara bergaul yang mungkin cerminan hidup mbak Ika juga Jadi sah-sah aja yaa saya bikin perbandingan ;)



Minggu, 07 Oktober 2012

Twivortiare

Judul: Twivortiare
Pengarang: Ika Natassa
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2012

Lanjutannya dari Divortiare. And this is soo muuuch better than Divortiare, if I may say so.

-Flash back from divortiare
Jadi ceritanya, habis kejadian mamanya Alex kena serangan jantung dan Beno yang handle, took care of her mom, Alex sama Beno baikan lagi. Masih cerai, tapi udah ga perang lagi. Later, mereka pacaran lagi dan delapan bulan kemudian, they remarried. Beberapa bulan setelahnya, Alex bikin akun twitter dan dari sinilah kisah pernikahan Alex dan Beno yang kedua dimulai!! #jreng

-Tentang Twivortiare
Masih tentang Alex, masih tentang Beno. Masih tentang sepasang manusia yang hot-headed, kerjaannya berantem-baikan-berantem-baikan-dan seterusnya. Tapii tentu aja selain berantem, ada banyak bertaburan cinta disana-sini ;). Well, karena disini Alex dan Beno belajar to make their second marriage works, kita jadi dapet banyak hal juga untuk dipelajarin. Sweet and funny :). 

Ohya, kalo kamu baca kata pengantarnya, ngerti deh kenapa buku ini disajikan dalam bentuk kumpulan twit. Karena in this real life, akunnya @alexandrarheaw bener-bener ada dan still exist now. Cuma karena masuk jadi buku, twit yang terkadang pake bahasa sms dijadikan kalimat dengan kata-kata yang utuh. Jangan heran kalo ada banyak twit yang lebih  dari 140 karakter. 

Go grab it now, buat yang belum baca! ;)



Senin, 01 Oktober 2012

Sunset Bersama Rosie




Judul: Sunset bersama Rosie
Pengarang: Tere Liye
Penerbit: Mahaka Publishing
Tahun Terbit: 2011

Selamat Pagi.
Aku tahu, saat membaca cerita ini, di tempat kalian mungkin sedang siang, sore, atau boleh jadi malah malam hari. Di tempatku ketika memulai cerita ini juga sebenarnya sedang senja, pukul 17:00. Matahari tengah beranjak tenggelam di kaki cakrawala, sayangnya tak nampak keindahannya karena terhalang gedung-gedung tinggi. Hanya semburat kemerahan yang berpadu dengan cokelatnya langit kota terlihat memantul dari kaca-kaca raksasa, lempengan logam, dan tiang beton pencakar langit.
Selamat Pagi.
Bagiku waktu selalu pagi. Di antara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh Di kaki pegunungan. Pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. Pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan telah terlewati lagi; malam-malam yang panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, Dan helaan nafas tertahan.
Namaku Tegar Karang. Sukses berkarir di perusahaan sekuritas ternama, memiliki calon tunangan yang cantik, dan berdamai dengan masa laluku yang pahit: cinta pertamaku selama dua puluh tahun, Rosie, menikah dengan sahabat terbaikku, Nathan. Ya, aku telah berdamai, maka kenangan itu tidak lagi pahit rasanya. Kini aku dekat dengan mereka, menjadi Om terhebat, terkeren, tersuper bagi keempat kuntum bunga mereka: Anggrek, Sakura, Jasmine, dan Lili.
Setiap tahunpun, aku diajak mereka turut merayakan ulang tahun perkawinan mereka. Seperti kini. Sehari sebelum hari pertunangan aku dan Sekar. Sungguh kehidupan yang sempurna, bukan?
Ya, sebelum bom itu meledak, meluluh-lantakkan semua, memutar balikkan semuanya...


***

Kali pertama saya melihat buku ini, mengundang kegalauan karena saya harus memilih antara buku ini dengan Rembulan Tenggelam Di Wajahmu. Setelah mematung hampir tiga puluh menit menimbang-nimbang, akhirnya saya putuskan untuk membeli RTDW. Yah, ternyata saya tidak terlalu puas karena 'terlalu jauh'. Rasa tidak puas ini yang kemudian terobati setelah membaca buku ini. 
Sunset bersama Rosie. Mengajarkan kita akan penerimaan, tentang keikhlasan akan hilangnya kesempatan. Khasnya Tere Liye, kita juga akan menemukan rangkaian kata-kata bermakna dalam buku ini.Tapiii, kalau tidak dicermati secara cerdas, mungkin juga akan menyebabkan timbulnya harapan palsu akan pengorbanan yang berlebihan :p 
Seperti tokoh Tegar. Ia yang melakukan pengorbanan yang sungguh besar untuk Rosie dan anak-anaknya, pada akhirnya ia mendapatkan cinta Rosie. Di sisi lain, pengorbanan Sekar tidak kalah bukan? Tapi kenapaa dia nasibnya malang sekali. Sedang Rosie? Tere Liye kurang melukiskan powernya Rosie hingga Rosie gagal mendapatkan simpati saya sebagai pembaca. Saya gemes sama Rosie. Dia seperti tidak punya pendirian antara Nathan dengan Tegar. Masa dua-duanya dia cintai dalam waktu bersamaan (terlihat dari keputusannya untuk menunda pernikahan selama enam bulan setelah tahu Tegar mencintainya. Juga ia begitu terpengaruh secara psikis saat Tegar tak sengaja menyatakan perasaan di masa lalunya saat Rosie depresi):(
Di sisi lain, anak-anak Rosie justru terlihat lebih dewasa daripada ibunya sendiri. Anak-anak 'tua', begitu sebuatan beberapa teman. Sakura yang begitu tegar menerima kenyataan bahwa salahsatu jarinya tidak dapat digerakkan, Lili si bungsu tiga tahun tapi mampu merengek dengan kata-kata yang 'wah' di penghujung cerita. Beberapa sisi yang unbalanced ini sangat disayangkan :( 
Yah tapi tetap saja sebuah kisah yang indah. Karya Tere Liye selalu sarat dengan pemahaman terhadap hidup, itu yang menjadikan karyanya bernilai. Empat bintang untuk feeling yang saya rasakan sewaktu membaca buku ini.

Minggu, 30 September 2012

Jingga dalam Elegi

Judul: Jingga dalam Elegi
Pengarang: Esti Kinasih
Penerbit: Gramedia (GPU)
Tahun Terbit: 2011

Rangkuman dari Buku #1, Jingga dan Senja:
Tari diperebutkan oleh dua pentolan sekolah yang menjadi musuh bebuyutan. Ari yang terobsesi dengan Tari karena kemiripan nama Tari dengan saudara kembarnya, Ata: Jingga Matahari dan Matahari Jingga. Angga tak kalah semangat meraih hati Tari dengan motif membalas dendam pada Ari. Keduanya sama-sama tak mau mengalah, hingga akhirnya Angga terpaksa perlahan mundur karena Ari menggunakan sepupu Angga sebagai sandera. 
Tari pun kehilangan tempat bersandar. Di tengah kesedihannya karena tak ada lagi yang melindunginya dari Ari, tiba-tiba saja Ata muncul dan menjadi penengah antara Ari dan Tari. Tari perlahan mulai dapat melupakan Angga dengan hadirnya Ata. Di lain pihak, Ari tidak menyukai situasi yang baru ini. Maka perebutan Tari kembali terjadi^^.

***
Sejak peristiwa pagi hari saat melihat mata Tari bengkak, Ari jadi penasaran. Benarkah itu hanya karena Ari menghapus nomor HP Ata dari HP Tari, ataukah karena Angga? Kalau memang karena Angga yang notabene musuh bebuyutan Ari, Ari ingin tahu apa yang telah dilakukan cowok itu terhadap Tari.

Setelah menemukan a shoulder to cry on pengganti Angga dalam diri Ata, perlahan-lahan Tari mulai melupakan Angga. Sikap Ata yang bertolak belakang dengan Ari membuat Tari nyaman bersama Ata. Ia pun curhat habis-habisan kepada Ata yang lembut, penuh perhatian, baik hati, dan yang baru belakangan Tari sadari berhasil membuat jantungnya berdebar tak keruan. Gangguan dan intimidasi Ari sampai tidak diacuhkannya. Inilah yang membuat Ari makin salah tingkah-kini saingannya bukanlah Angga, melainkan saudara kembarnya sendiri.

Namun, saat Tari merasa telah menemukan pelabuhan hatinya, satu rahasia besar perlahan-lahan terkuak.

Tari merasa... lambat laun Ata semakin mirip Ari....

***
Lanjutan dari Jingga dan Senja ini...tidak terasa berbeda. Ga tambah seru tapi juga engga lebih boring. Disini, berbagai rahasia Ari mulai terkuak, termasuk bahwa Ata yang selama ini hadir dalam hidup Tari adalah Ari sendiri. Tari sempat shock banget sampai Ari kebingungan harus ngapain. Tapi di akhir cerita...jeng jeng jeng...ada kejutan lain menanti untuk dilanjutkan di Jingga untuk Matahari :). Sayang banget disini, misteri kenapa Angga dendam sama Ari belum terkuak, padahal itu adalah masalah yang pertamaa banget diangkat oleh Mbak Esti. Terlebih lagi JUM lama banget keluarnya. Takutnya udah pada lupa lagi, hehe

Jumat, 28 September 2012

Jingga dan Senja

Judul: Jingga dan Senja
Pengarang: Esti Kinasih
Penerbit: Gramedia (GPU)
Tahun terbit: 2010

***
Tari dan Ari, dua remaja yang dipertemukan oleh takdir. Selain bernama mirip, mereka juga sama-sama lahir sewaktu matahari terbenam.
Namun, takdir mempertemukan mereka dalam suasana “perang”. Ari yang biang kerok sekolah baru kali ini bertemu cewek, adik kelas pula, yang berani melawannya. Kemarahan Ari timbul ketika tahu Tari diincar oleh Angga, pentolan SMA musuh.
Angga, musuh bebuyutan sekolah Ari sekaligus musuh pribadi Ari, langsung berusaha mendekati Tari begitu cewek itu tak sengaja terjebak dalam tawuran dan Ari berusaha keras menyelamatkannya. Demi dendam masa lalu, Angga bertekad harus bisa merebut cewek itu. Memanfaatkan peluang yang ada, Angga kemudian maju sebagai pelindung Tari.
Ari yang selama ini dikenal tidak peduli terhadap cewek tiba-tiba saja berusaha mendapatkan Tari dengan segala cara. Namun, predikat buruk Ari jelas membuat Tari tidak ingin berurusan dengan cowok itu. Semakin Ari berusaha mendekatinya, semakin mati-matian Tari menjauhkan diri…. 
***
Hmmm karya Esti Kinasih lagi, setelah sekian lama saya baca Fairish. Masih khas anak sekolah Jakarta. latar sekolahnya masi sama.Ada bullying ada tawuran ada geng ada raja ama ratu sekolah.

hmm,,menariknya dari buku ini,dari awal emang keliatan cerita ini diplot cukup panjang.prolog sebelum masalahnya muncul cukup panjang.terus misteri demi misteri muncul secara bertahap (tapi yang bikin saya gemes,masalah antara ari-angga yang muncul paling pertama malah g dibahas-bahas,malah sampe buku kedua berakhir). Terus..bagian paling asyik buat saya justru bagian awal, dimana Tari ke-gap antara tawuran dua sekolah, lalu Angga dan Ari sama-sama berusaha menyelamatkan dia--karena dia cewek. So sweet :). Beda lah ya sama kenyataan, tawuran sampe gelap mata. Yang ngga bersalah sampe meninggal sia-sia :'(.

Rabu, 26 September 2012

Veronika Memutuskan Mati

Judul: Veronika Memutuskan Mati (Veronika Decides to Die)
Pengarang: Paulo Coelho
Penerbit: KPG (Gramedia)
Tahun Terbit: November 2009 (Cetakan keenam)


Di dunia ini, bukan tidak mungkin orang 'mati' sebelum mati. Veronika salahsatunya. Orangtua yang sayang padanya, fisik yang cantik, kekasih yang tampan, dan kecukupan materi tak mampu mengisi sebuah ruang hampa di hatinya. Dengan hidupnya yang begitu-begitu saja, untuk apa ia hidup?
Hingga akhirnya suatu saat ia memutuskan melakukan sebuah revolusi dalam hidupnya: mati. Ia menyurati Homme, bahwa ia adalah perempuan asal Slovenia yang akan bunuh diri. Ia harap dengan begitu setidaknya dunia akan tahu bahwa ada sebuah negara bernama Slovenia. Setidaknya kematiannya memberikan satu arti pada dunia dan ia tidak mati sia-sia.
Ia meminum pil tidur dengan dosis berlebih yang didapatkannya dengan susah payah. Tapi konyolnya, ia tidak langsung mati. Dokter di rumah sakit jiwa Vilette tempat Veronika dilarikan berkata bahwa Veronika memiliki waktu lima hari lagi sebelum pil tidur sempurna membuat jantungnya hancur. Detik demi detik terakhir yang dimilikinya ini justru memicu kembali semangat hidup Veronika. Bagaimana ia menjalani saat-saat terakhirnya?

Di buku ini Coelho tidak hanya melulu mengisahkan Veronika. Ada beberapa tokoh lain yang ditampilkan seperti Mari sang mantan pengacara hebat, Zedka yang terobsesi pada masa lalu, dan si tampan schizophrenic Eduard. 


Melalui buku ini, Paulo Coelho mengajukan sebuah pertanyaan: Apakah sesuatu dianggap normal selalu karena diikuti oleh mayoritas? Mengajak kita kembali merenungkan semua hal yang selama ini disebut gila dan masyarakat. Well, itu kata cover belakang buku :p



Yang saya tangkap lagi dari buku ini.. 

1. Setiap orang, bagaimanapun apatisnya dia terhadap sekitar, sudah fitrahnya bahwa ia ingin menjadi berarti dalam hidupnya. 
2. Takdir, siapa yang tahu. Bersyukurlah kita masih memiliki kemampuan untuk mengendalikan (kewarasan) diri sendiri^^. 


Dua bintang untuk buku ini, karena well...saya rasa ini bukan yang terbaik dari Paulo Coelho sendiri. Terus terjemahannya agak membingungkan. Terlebih lagi saya membacanya ngga terlalu konsen. Jadi yaa begitulah~

Senin, 03 September 2012

Lima Sekawan Dalam Lorong Pencoleng

Judul: Lima Sekawan dalam Lorong Pencoleng
 Pengarang: Enyd Blyton 
Penerbit: Gramedia 
Tahun terbit: 2012 (cetakan kelima belas)

Seperti biasa, lima Sekawan yang terdiri dari Julian, Dick, George, Anne, dan anjing mereka Timmy berencana menghabiskan waktu liburan mereka di tempat yang baru. Bibi Fanny, ibu George merekomendasikan Cornwall, tepatnya Tremannon Farm, untuk tempat mereka berlibur. Disana ada kenalan teman Ayah George yang akan memanjakan mereka dengan makanan yang enak-enak! Disana juga cocok untuk anak-anak yang suka berpetualang seperti lima Sekawan. Menurut petugas stasiun, tempatnya sunyi dan liar! Hmm, dengan pulau yang sunyi, sepi penduduk, sejarah dan jejak-jejak pencoleng yang tertinggal, Pak Penruthlan yang mencurigakan, Clopper jenaka yang dijaga layaknya harta karun, serta Bos The Barneys yang senang menyendiri, petualangan seperti apa yang menanti mereka?

*** 
Setelah sekian lama pun, ternyata saya selalu jatuh hati pada Lima Sekawan. Enyd Blyton masih mampu membuat saya tegang mengikuti petualangan mereka, dulu maupun kini. Enyd Blyton jenius! :)

Jumat, 31 Agustus 2012

Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah

Judul buku: Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Pengarang: Tere Liye
Tahun Terbit: Januari 2012
Penerbit: Gramedia



"Eh, nama." Akhirnya kalimat itu terlontarkan. Lengkapnya maksud ucapanku, "Nama kau siapa?" Apa daya, ujungnya hilang oleh rasa malu, gugup, dan entahlah bercampur jadi satu. Ternyata tidak mudah menanyakan hal sesederhana ini.
"Nama?" Gadis itu menangkat kepalanya.
"Eh, iya, nama, kamu tahu kalau ada orang yang bernama Rabu Kliwon?"
...
"Kamu tahu, Pak Tua bahkan punya kenalan dengan dua belas nama anak, namanya mulai dari Januari, Februari, Maret, hingga November, Desember. Ada-ada saja." Aku tertawa, berusaha memberi contoh yang lebih lucu, siapa tahu gadis itu ikut tertawa.
Gadis itu tetap tidak tertarik, malah menggeleng.
...
"Namaku Mei," gadis itu berkata pelan ....
"Eh? Apa?" Aku menatap gadis itu, belum mengerti.
"Namaku Mei, Abang." Gadis itu beranjak berdiri. "Meskipun itu nama bulan, kuharap Bang Borno tidak menertawakannya. Terima kasih buat tumpangannya."
Alamak? Tinggallah aku ternganga macam orang sakit gigi di buritan perahu.
---
Begitulah awal perkenalan Borno dengan Mei. Menjadi salahsatu momen paling berwarna dalam lika-liku hidup Borno , bujang berhati paling lurus se-tepian Sungai Kapuas. Kemudian untungnya, perkenalan kikuk tersebut tidak serta-merta mengakhiri kisah cinta yang belum lagi dimulai. Perjuangan Borno dalam mengejar Mei membuahkan hasil: mereka berbaikan dan kisah cinta yang malu-malu pun berkembang. Sayangnya, belum lagi berkembang, harus berakhir saat Mei menutup diri dan tiba-tiba pindah ke Surabaya.

Kisahnya dalam mencari cinta dan tujuan hidup, benarlah penuh perjuangan. Namun kisah pejuang yang berhati lurus ini, sungguh sangat mudah dicerna, menyentuh, dan memikat hati semua pembacanya :)
---
"Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan...."
(hal. 94)

Cross My Heart and Hope to Spy (Sumpah, Aku Mau Banget Jadi Mata-Mata)



Judul: Cross My Heart and Hope to Spy (Sumpah, Aku Mau Banget Jadi Mata-Mata)
Pengarang: Ally Carter
Alih bahasa: Alexandra Karina
Penerbit: PT Gramedia Utama
Tahun Terbit: September 2009

Cammie adalah salah seorang murid sekaligus anak dari Kepala Sekolah Akademi Gallagher—yang orang-orang tahu adalah sekolah asrama untuk cewek-cewek kaya. Tapi, umm, terlepas dari penampilan luar sekolah tersebut yang wah, ternyata ada sesuatu yang lebih wah lagi yang mereka sembunyikan.
Mata-mata. Ya, semua Gallagher Gilrs—tanpa kecuali—dididik menjadi mata-mata. Ya, Akademi Gallagher adalah sekolah mata-mata. Satu-satunya di dunia!
Setidaknya begitulah yang diketahui Gallagher Girls. Sampai Cammie, dan Macey tidak sengaja menguping pembicaraan rahasia antara Kepala Sekolah dengan Mr. Solomon, guru terkeren di Gallagher. Sampai mereka, digagalkan dalam misi antipengintaian—oleh kau tahu—mata-mata yang bukan dari sekolah ini! Mereka murid mata-mata dari sekolah lain!
***
Hem, sejujurnya saya salah nih ngga baca dari buku pertama. Apadaya yang didiskon di gramedia hanya buku kedua dan keempat J. Serial ini populer, banyak rekan goodreaders yang suka. Sayang disayang, ternyata baca serial ini dari pertama itu penting, karena ada beberapa yang saya ngga ngerti saat baca buku ini karena sudah diceritakan di buku pertama. Yah, kalo lagi beruntung, kalo ga sengaja ketemu buku yang pertama, pasti saya akan meluangkan waktu untuk baca J

Senin, 13 Agustus 2012

Sewindu Dekat Bung Karno


Judul: Sewindu Dekat Bung Karno
Penulis: Bambang Widjanarko
Penerbit: Gramedia
Tahun Terbit: 2010

Bung Karno (BK) sebagai proklamator, sebagai tokoh politik nasional dan internasional telah banyak ditulis orang. Dalam pelajaran sejarah, kita telah mempelajari sepak terjang BK dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan persatuan bangsa Indonesia. Namun BK sebagai manusia biasa, tak banyak yang tahu.
Bambang Widjanarko adalah seorang dari yang sedikit itu. Satu windu mendampingi BK sebagai ajudannya yang loyal, banyak sisi-sisi manusiawi BK yang terkuak dalam buku ini. Bagaimana BK harus pandai bermain kucing-kucingan demi menjaga perasaan para istrinya yang menuntut perhatian yang sama. Bagaimana BK dapat merasa kesepian meski selalu dikelilingi oleh banyak orang. Bagaimana BK dapat dengan bijak memaafkan kesalahan bawahan, di lain pihak ia dapat meledak saat diremehkan. Bahkan pernah pula ia menangis tersedu. 
Berbagai frame-frame kenangan akan Bung Karno, diceritakan oleh Bambang Widjanarko dengan simpel, ringan, namun memikat. Ada rasa lucu, bangga, juga haru saat membaca buku ini. Juga air mata saat saya membaca penggalan akhir buku ini, saat beliau begitu terpukul menerima putusan digantinya BK dari jabatan presiden. Setelah lama duduk diam tanapa sepatah katapun, ia berkata: "Aku telah berusaha memberikan segala sesuatu yang kuanggap baik bagi nusa dan bangsa Indonesia."
Satu yang saya kagumi, betapa sederhana terpancar jelas dari kepribadiannya. Sekelumit pesan BK  mengenai keinginannya dalam peristirahatan terakhir: 
"Aku ingin beristirahat di antara bukit yang berombak-ombak dan dalam ketenangan. Hanya dalam keindahan dari tanah airku yang tercinta dan dalam kesederhanaan dari mana aku berasal.
Apabila aku telah mencapai sesuatu selama di atas dunia ini adalah karena rakyatku. Tanpa rakyat aku tidak berarti apa-apa. Kalau aku mati, kuburkanlah menurut agama Islam, di bawah pohon yang rindang, dan di atas batu kecil yang biasa sekali engkau tuliskan kata sederhana: DI SINI BERISTIRAHAT BUNG KARNO, PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT INDONESIA."
Bintang empat untuk buku ini. Andai saja buku ini lebih tebal, lebih banyak lagi kisah yang diceritakan, mungkin saya akan nyandu buku ini dan memberikan lima bintang tanpa ragu :)

Senin, 09 Juli 2012

Judul: The Invention of Hugo Cabret
Pengarang: Brian Selznick
Alih Bahasa: Marcalais Fransisca
Tahun Terbit: 2012

Tak ada seorangpun warga kota yang sadar akan Hugo. Kehadirannya bagaikan hantu. Menyelusup dan mengamati kehidupan dari sudut kota yang tak terjamah. Hugo menyelinap dari satu bilik ke bilik lain, menyusuri lorong tak terlihat, dan mengendap-endap di bawah temaram lampu stasiun kota. Mencuri demi menyambung hidupnya, karena ia tak boleh disadari kehadirannya. Jika kehadirannya saja tak disadari, tentu tak ada yang sadar pula bahwa Hugo menyimpan sebuah rahasia besar warisan mendiang ayahnya, satu-satunya yang ia miliki setelah seluruh keluarga meninggalkannya. 

 Begitulah kehidupan Hugo, hingga suatu ketika rahasianya terancam terkuak oleh sang kakek pemilik toko mainan saat tertangkap basah sedang mencuri mainan. Anehnya, sang kakek seakan terhubung dengan rahasia tersebut dan berusaha memusnahkan rahasia tersebut. Apa hubungan sebenarnya antara sang kakek dengan rahasia Hugo?
Bukunya unik loh, selain menggunakan kata-kata, penulisnya juga berkisah melalui ilustrasi, guratan pensil yang indah. Salahsatu contohnya adalah gambar di atas :). Sayang tidak didukung konflik yang kompleks dan dalam. Sewaktu selesai membaca buku, ada pertanyaan yang spontan terlintas dalam benak saya, "Cuma segini aja nih?" Nangguung...

Sabtu, 07 Juli 2012

Berjuta Rasanya

Judul: Berjuta Rasanya
Pengarang: Tere Liye
Pnerbit: Mahaka Publishing
Tahun Terbit: 2012

..Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adlah spesial. Sama spesialnya dengan milik kita. Tidak peduli sesederhana apa pun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahamn-pemahaman yang baik.

"Buku galau yang mengobati galau," atau "Buku galau yang bikin ngga galau," klaim banyak orang yang sudah membaca buku ini sebelum saya. Tapi kenapa ya saya ga merasakan sensasi itu =____=a
 Well, buku ini memuat 15 (lima belas) cerita pendek yang semuanya bertemakan cinta. Tapi jangan takut bosan dulu. Tere Liye saya ketahui sebagai pengarang yang sangat kaya akan imajinasi dan kreativitas. Hampir setiap cerpen memiliki rasa yang unik, berbeda satu dengan yang lain. Berikut beberapa cerpen yang menarik perhatian saya:

1. Bila Semua Wanita Cantik
    Mengisahkan Vin, seorang gadis gendut yang rendah diri karena penampilan fisiknya. Disini penulis mengajak kita untuk berandai-andai standar kecantikan seorang wanita berubah yang asalnya langsing dan mulus menjadi gemuk dan jerawatan. Hmm...ga kebayang kalau tiba-tiba di pasaran yang booming adalah produk penumbuh jerawat. Jerawat kan kotor =_=a.
Terdapat quote yang bagus disini: "Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia akan juga akan pergi karena materi. Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk."

2. Hiks, Kupikir Kau Naksir Aku
    Haha. lucu loh ceritanya. Saya rasa banyak orang juga yang pernah mengalami hal ini. Geer-geer sendiri. "Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakannya sendiri. Ia tak kuasa membedakan mana yang benar-benar nyata, mana yang hasil kreasinya yang sedang memendam rindu. Kejadian-kejadian kecil, cukup sudah untuk membuatnya senang. Merasa seolah-olah itu kabar baik. Padahal saat ia tahu kalau ituhanya bualan perasaannya, maka saat itulah hatinya akan hancur berkeping-keping. Patah hati! Menuduh seseorang itu mempermainkan dirinya. Lah, siapa mempermainkan siapa,coba?"

3. Harga Sebuah Pertemuan
   Sebelum buku ini terbit, di jejaring sosial, beberapa teman saya menanyakan hal yang sama. Tak disangka, kuis tersebut menjelma menjadi sebuah cerpen yang utuh. Kasusnya mengenai pembunuhan beruntun: 
"Mawar melihat seorang pria yang disukainya saat pemakaman ibunya... 2 minggu kemudian kakaknya meninggal... beberapa lama kemudian diketahuilah bahwa Mawar yang membunuh kakaknya... apa motif Mawar membunuh kakaknya?

kalo jawaban Anda salah bersyukurlah Anda bukan psikopat.."

Lalu, macam mana kisah yang dituliskan Tere Liye? Coba tebak ;)

4. Kupu-Kupu Monarch

Hem hem. Modelnya seperti dongeng zaman dulu. Tapi beneran deh, sedih :(. 

5. Antara Kau dan Aku
Simpel. Kisah ini menonjolkan kelucuan yang timbul saat dua orang yang berusaha dekat sama-sama salah tingkah. Bikin senyum-senyum sendiri, hehe.

Begitulah, membaca buku ini kaya makan permen nano-nano. Berjuta rasanya :)

P.S.: Dalam buku inilah, pertama kalinya saya menemukan Tere Liye menggunakan kosakata pacaran :O
   

Diary si Bocah Tengil

Penulis: Jeff Kinney
Penerbit: Atria
Tahun Terbit: 2009


Diary of a Wimpy Kid, judulnya. Well mungkin mestinya berjudul JOURNAL of a Wimpy Kid, seperti yang dikatakan oleh yang punya diar-ehm, jurnal, Greg Heffley. Cuma yah, karena mamanya ngga ngerti apa itu beda diary sama jurnal, dan membelikan buku bersampul 'diary', Greg tidak punya pilihan lain. Setiap hari, dia bawa buku ini kemana-mana dan membuat jurnal harian. Jurnal harian biasa mungkin memang ngga menarik. Tapi yang ini jadi asik dibaca karena selain si Greg suka nambahin ilustrasi lucu dalam jurnalnya, gaya penulisannya mencerminkan yang nulisnya: tengil, hehe. Full of sarcasm here, tapi kurang kerasa greget sarkasmenya (namanya juga anak kecil kali ya, atau gara2 saya baca terjemahan mungkin). So..it was ok lah..


Ohya, buku ini selain berseri, udah ada filmnya juga. Konon kabar-kabarnya, versi filmnya lebih lucu dibanding bukunya. Just enjoy both of them! :)

Sabtu, 23 Juni 2012

Blink!

Judul Buku: Blink * Kemampuan Berpikir Tanpa Berpikir
Penulis: Malcolm Gladwell
Penerbit: Gramedia
Tahun Terbit: November 2009 (Cetakan kesembilan)


Blink : it's all about snap judgement and thin slicing. Seringkali keputusan-keputusan besar yang kita buat dalam sepanjang usia kita, sebenarnya hanya ditentukan oleh dua detik pertama saat kita mengamati sesuatu. Blink! Dan pertimbangan-pertimbangan yang kita lakukan selanjutnya ditentukan oleh dua detik pertama tersebut. Dia yang menentukan arah keputusan mana yang kita ambil pada akhirnya.
Yang perlu diwaspadai adalah; dua detik pertama ini dapat membawa kita pada putusan yang tepat, atau bahkan menyesatkan kita. Seorang pakar benda mampu mengenali barang antik palsu dalam sekali lihat; di lain pihak, polisi bisa saja menembak mati seorang yang tak bersalah. Semuanya tergantung dari apa yang tertanam dalam pikiran alam bawah sadar kita. Seringkali dua detik pertama anda akan menyesatkan, dikarenakan faktor generalisasi seperti: orang berkulit hitam adalah penjahat, lelaki biasanya bekerja dan wanita di rumah, dan sebagainya. Blink yang murni, yang membawa kita pada penilaian yang benar, dapat diperoleh jika kita membiasakan diri untuk seobjektif mungkin dalam menilai setiap hal.



Well itu kira-kira yang bisa saya rangkum untuk teman-teman :)

Sabtu, 16 Juni 2012

Sebelas Patriot

Judul: Sebelas Patriot
Pengarang: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Terbit: Juni 2011 (cetakan pertama)

Betapa ajaib sepakbola. Olahraga ini seperti memiliki seribu wajah yang ditatap oleh seribu wajah pula. Di beberapa tempat dia bermetamorfosis menjadi semacam agama baru...
Semua hal ada dalam sepak bola. Trompet memekakkan, kembang api yang ditembakkan, dan api suar yang dilambai-lambaikan dari atas pagar pembatas oleh lelaki kurus tak berbaju itu adalah perayaan kegembiraan. Bendera raksasa yang berkibar-kibar adalah psikologi. Mars penyemangat yang gegap gempita adalah seni. Orang-orang yang duduk di podium kehormatan--di tempat paling nyaman menonton bola-- adalah politik, dan orang-orang berdasi yang sibuk dengan telepon genggamnya di belakang jajaran politisi itu adalah bisnis.
Lelaki kurus tadi, yang sehari-hari berdagang asong di gerbong kereta listrik Bogor-Jakarta, menabung lama demi membeli tiket menonton PSSI lalu berteriak mendukung PSSI sampai habis suaranya, hingga peluit panjang dibunyikan, adalah sebuah keikhlasan. Para pemain menunduk untuk berdoa adalah agama. Penjaga gawang memeluk tiang gawang sebelum bertanding adalah budaya. Ratusan moncong kamera yang membidik lapangan adalah sejarah. Ayah yang membawa anak-anaknya untuk menonton bola adalah cinta. Bocah-bocah murid SD Inpres di pinggiran Bekasi yang patungan untuk menyewa angkot, berdesak-desakkan di dalam mobil omprengan demi mendukung PSSI adalah patriotisme. Catatan skor pada papan elektronik raksasa yang ditatap dengan perasaan senang yang meluap-luap atau kecemasan yang tak terperikan adalah sastra yang tak ada bandingnya. 
Menjadi penggila bola bearti menjadi bagian dari keajaiban peradaban manusia. (Andrea Hirata, hal. 96-98)

***
Satu-dua kelumit paragraf inilah yang akan disampaikan oleh Andrea Hirata dalam buku ini. Masih berlatarkan masa kecil Ikal di Belitong, Andrea mengupas sisi kehidupan Ikal yang lain. Jadi, tak hanya melulu kisah Ikal dengan laskar pelanginya di SD Muhammadiyah, namun juga sisi lain yang melekat dalam hidupnya: sepakbola.
101 halaman yang dilalui untuk mengantarkan kita pada akhir cerita, rasanya cepat! Gaya penceritaannya yang khas: mengalir, diselipi humor, namun tak ketinggalan makna yang dalam. Empat bintang untuk buku ini :)