Rabu, 22 Januari 2014

Rantau 1 Muara

bertualanglah sejauh mata memandang
mengayuhlah sejauh lautan terbentang
bergurulah sejauh alam terbentang




Judul: Rantau 1 Muara
Pengarang: A. Fuadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Mei 2013

Bertemu lagi dengan Alif
Bukan lagi Alif kecil semasa nyantri di Pondok Madani, atau Alif pemuda tanggung yang bersusah payah bergelut dengan hidup selama ia menyelesaikan studinya di Unpad. Alif kini memasuki episode kehidupan selanjutnya: meniti karir.
Lulus kuliah dengan nilai terbaik. Separuh dunia ia kelilingi. Berprestasi dalam dunia tulis menulis yang ia tekuni. Alif merasa di atas angin.

Apa yang aku impikan akhirnya selalu tercapai, bisiknya bangga.
Terdengar sombong ya?
Mungkin sekali-sekali tidak apa,apalagi kalau kenyataannya memang begitu.

Kesombongan yang segera ia sesali. Alif tersadar, ia lulus kuliah saat Indonesia memasuki era reformasi. Krisis moneter merebak, lowongan kerja langka, biaya produksi tinggi, jatah rubrik yang biasa diisi Alif dipangkas. Lamaran demi lamaran pekerjaan belum kunjung ditanggapi positif, terpaksa pula membuat kredit. Begitulah, Alif harus jungkir balik mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada saat ia merasa paling terpuruk, Alif malah bertemu dengan orang yang paling ia tidak harapkan: Randai dan Raisa. Randai, meskipun sahabat dari semasa kecil, ia juga saingan Alif nomor satu. Dan Raisa...cinta yang bertepuk sebelah tangan, kini milik Randai. Duh, siapa yang tak kuasa menahan malu? Bisa diduga, Randai tak akan sedikitpun memberikan pernyataan simpati. Malah tantangan yang ia lontarkan untuk Alif.
“Ingatlah baik-baik. Wa’ang ini sudah ketinggalan beberapa langkah dari aden. Yakin bisa mengejar?” pancing Randai, memancing Alif untuk menjawab tantangannya.
(dalam hati: Randai ini minta dikeplak ya kayaknya.) Biarpun Randai menyebalkan, sepertinya ia memang khusus didesain untuk melecut semangat kompetisi dalam diri Alif :D. Pada titik terpuruknya, Alif dibuatnya berikrar untuk melampauinya soal pekerjaan dan kuliah S-2.

Rabu, 15 Januari 2014

Primadona

Opera kehidoepan
Segala jang dipoenja
Boekan milik kita
Bahkan toeboeh dan djiwa
Tjoema pindjaman belaka
Harus rela djika diminta


 Judul: Primadona
Pengarang: N. Riantiarno
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Maret 2006

Tenang. Sisanya akan dituliskan dalam Ejaan yang Disempurnakan :D

Di Batavia, pada suatu masa, dua perempuan bersaing menjadi primadona.
Inilah kisah Kedjora, gadis dusun yang namanya naik secara tak terduga.
Ini juga kisah Miss Ketjoeboeng, primadona yang mulai luntur ketenarannya.
Dengan segala cara, Miss Ketjoeboeng berusaha menghadang langkah Kedjora yang semakin mantap menjadi seorang bintang baru.
Kedjora pun menjadi rebutan dua grup opera yang terkenal pada masa itu. Tanpa ia sadari, semakin jauh ia masuk ke dalam intrik dan skandal terselubung di tengah tepuk tangan serta decak kagum para penggemarnya.
HANJA ADA SATOE PRIMADONA
NJANG LAEN TJOEMA EMBEL-EMBEL SADJA!